![]() |
| Gambar Tsana Sumber: Pinterest |
Rintik sedu sudah seperti rumah bagi banyak orang, rumah untuk berbagi cerita, tulisan, juga bacaan. Nadhifa Allya Tsana atau yang biasa kerap disapa paus adalah pemilik nama pena rintik sedu.
Tsana adalah seorang wanita yang lahir 22 tahun lalu, tepat tanggal 4 mei 1998. Menulis dan membaca adalah kegiatan yang sangat ia gemari, sejak SMP Tsana sudah berkecimpung dalam dunia kepenulisan.
Sejumlah buku yang ia tulis menjadi best seller dengan jumlah pembaca yang terbilang banyak, diantaranya Geez and Ann #1, Geez and Ann #2, Buku Rahasia Geez, dan Kata.
Merasa belum cukup sampai sana, Tsana juga menulis Buku Minta di Banting hasil kolaborasi bersama seorang sastrawan, Sapardi Djoko Damono. Pada Februari 2021 Tsana berhasil melanjutkan projek tengilnya dengan kembali menerbitkan Buku Minta di Sayang.
Tsana juga sering mengisi acara seminar, menjadi pemateri untuk memotivasi peserta. Lewat tulisan, ia mengajak orang lain untuk semangat meraih mimpi.
Sebagai penulis yang memiliki sederet karya, tsana sering berbagi kisahnya lewat Instagram kepada pengikutnya. Berinteraksi dengan pembaca melalui kegiatan yang ia habiskan sehari-hari.
Rupanya semua yang telah dia miliki sekarang adalah perjalanan panjang penuh suka dan duka, tidak semudah membalik telapak tangan.
“Salah satu ingatan paling buat sesak pas tahun 2016. Aku punya adik yang kelas 3 SD. Nah uangnya waktu itu cuma cukup buat satu porsi berdua dan uangnya ada di aku, itu macet banget aku sampai rumah jam 19.30 WIB. Pas sampai rumah adikku lagi nonton tv, terus aku tanya “Buka pakai apa tadi?” “Ini pakai biskuit tadi temenku ulang tahun karena lagi puasa jadi bingkisannya dibawa pulang.”
“Disitu aku nahan nangis. Karena dia bisa kelihatan fine-fine aja. Karena aku tau sebenarnya dia lapar akhirnya kita berdua jalan kaki cari pecel lele, lalu makan sepiring buat berdua,” tulis Tsana di Instagram
Rupanya lewat tulisan itu para pembacanya mendapat pembelajaran. Bahwasanya hidup memang harus capek. Memang akan ada nangis di tiap momen.
Hidup memang begitu, definisi uji kekuatan memang benar nyatanya, dan manusia harus dimasukkan ke kotak tersempit dulu buat ingat napas.
"Bahwa, ternyata kita bisa lebih dari kita hari ini," tambah dia.
Jalan terus. Istirahat boleh, tapi nyerah jangan ada direncana. Intinya, orang tidak akan tau apa yang ngebentuk kita sampai hari ini.
Dan bentuk kehancuran kita sekalipun, juga anugerah besar yang suka salah kita artikan. Apapun yang lagi dihadapin, yang namanya sedih, susah, itu gak mungkin seumur hidup.

0 Komentar